Aku tertarik untuk mengikuti Give Away-nya Cak Cholik meskipun hanya diberi waktu selama dua hari untuk menuliskannya. Dan, besok pukul 20.00 WIB adalah deadline-nya. Aku harus menyelesaikannya malam ini juga sebagai deadline-ku sendiri.
Topik yang kupilih adalah "Masuk Neraka Siapa Takut?". Meskipun artikel ini dibuat oleh Cak Cholik untuk mengikuti Fiesta Tali Asih dari Blognya Pak Hariyanto Wijoyo, namun inti ceritanya yang sederhana itu yang membuatku terkesan.
Bagaimana tidak, hanya ngerjain teman-temannya yang sedang tidur dengan mengolesi obat wahing (obat bersin) saja kok takut masuk neraka. Itu kan hal sangat sepele cak. Aku rasa itu sebuah ketakutan yang berlebihan. Apalagi bila hal itu dibandingkan dengan kenekatan-kenekatan yang dilakukan oleh orang-orang di jaman sekarang. Injak sana injak sini, sikut sana sikut sini sudah dianggap hal yang lumrah. Meskipun dampak dari perbuatan ini sangat bisa jadi membuat orang-orang lain menderita, tetapi mereka terkesan dan mungkin juga disengaja untuk "tutup mata" dan "tutup telinga" juga "tutup hati". Satu kata yang pantas untuk melukiskannya adalah KEJAM.
Hati nurani tak lagi ada, mati terlindas keinginan duniawi semata. Orang-orang tertawa sampai tergelak-gelak di atas penderitaan orang lain. Sungguh ironis. Apalagi bila hal itu dilakukan oleh orang-orang yang ahli agama, menyandang gelar-gelar keagamaan. Satu pertanyaanku : "Mengapa mereka tak takut masuk neraka?" Barangkali mereka sudah menganggap diri kebal, karena sudah terbiasa kebal hukum, kebal senjata, kebal malu dan sebagainya.
Tidakkah mereka berpikir tentang dampak dari perbuatan, perkataan dan pemikiran mereka bagi orang-orang lain?
Apakah masih belum cukup sejahtera dan bahagia, sehingga segala cara dijalaninya? Yang merupakan hak orang lainpun dirampasnya, dengan cara tidak memberikan sebagaimana seharusnya. Bukankah hal-hal semacam ini dinamakan sebagai perbuatan zalim, zolim atau dlolim? Lalu sadarkah apa hukuman bagi orang-orang yang berbuat zalim? Tentu saja yang aku maksud adalah hukuman di akherat, hukuman sesudah di dunia ini.
Sepertinya mengingatkan kekeliruan mereka takkan digubrisnya, malah kita yang dimarahinya atau lebih ekstrim lagi, dimaki-makinya. Bila memang demikian adanya, cukup dibiarkan sajalah. Toh niat baik tak selalu diterima dengan baik. Bisa-bisa hubungan pertemanan ataupun persaudaraan malah menjadi putus dengan kenangan yang tidak baik. Jadi, ya sudahlah.
Tuesday, January 21, 2014
Masuk Neraka Siapa Takut?
Related Posts:
1Day1Dream: Jokowi (13) Jokowi Orang ketiga yang kukagumi adalah presiden kita, Jokowi. Orang sederhana yang di masa kecilnya pernah tinggal di sebuah bantaran kali di Solo, Jawa Tengah. Siapa sangka sekarang menjadi orang pertama di negeri ini. … Read More
1Day1Dream: Membuat Cerpen Untuk Buku Antologi (5) Gambar diambil dari sini Aku masih mempunyai tugas membuat sebuah cerpen romantis untuk proyek WSC (Woman Script $ Co). Ini karena aku mengikuti grup WSC Proyek buku terbit dengan proyek terbarunya yaitu kumpulan cer… Read More
1Day1Dream: Andrei Aksana (11) Andrei Aksana Orang yang aku kagumi pertama-tama adalah Andrei Aksana. Dia merupakan penulis novel yang bagus. Novelnya berbahasa puisi yang membuatku tak pernah meninggalkan novelnya sebelum habis dibaca. Beberapa noveln… Read More
1Day1Dream: "Dee" Dewi Lestari (12) "Dee" Dewi Lestari Penulis kedua yang aku kagumi adalah "Dee" Dewi Lestari. Dia adalah seorang penyanyi yang mulai dikenal ketika tergabung dalam grup vokal "Rida Sita Dewi". Lulusan Universitas Parahyangan jurusan Hubung… Read More
Tentang Sebuah Pengakuan Talk show televisi kemarin tentang seorang bocah SMP yang bunuh diri dengan gantung diri di dalam lemari. Barusan aku baca di facebook tentang seorang artis Korea Selatan yang bunuh diri dengan memotong tangannya sendiri… Read More
2 comments:
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Giveaway 2 Hari
Salam hangat dari surabaya
Makasih kembali
Post a Comment