Malam kian larut menjemput dini hari, namun kamu masih saja
setia temaniku. Andai kita dapat duduk
bersisian bak pasangan romantis, ah
andai saja. Nyatanya kamu tak terlihat, tak berdengar, tak tercium dan tak teraba, kamu hanyalah
bagaikan hantu bagiku. Jadi bagaimana aku bisa memelukmu? Saat kupeluk hanya
angin yang teraih. Tempat tinggalmu jauh di balik cakrawala. Entah sedang apa kamu di sana.
Kudengar dari suara batinku bahwa kamu sekarang berada di Jakarta, benarkah? Sudahkah kamu berjumpa
dengannya, teman sejawatmu itu? Barangkali kamu belum kenal, tapi pasti kamu
sudah mengetahuinya. Dia itu, ya dia begitulah seperti yang kamu lihat. Kamu
pasti sepakat bahwa rupa tak selalu mencerminkan kedalaman hatinya. Begitupun
dia, dengan penampilannya yang gagah dalam balutan seragam coklat kehijauannya
itu, dengan kerlingan matanya yang sanggup meruntuhkan hati para wanita bahkan yang sudah berumur
sekalipun, tak selalu selaras dengan hati dan pikirannya. Nyatanya hatinya
penuh onak berduri, paling tidak begitulah sikapnya terhadapku beberapa tahun
belakangan ini.
Dia adalah mantan suamiku seperti yang pernah aku ceritakan
padamu tempo hari. Aku suka bercerita padamu tentang segala sesuatu, yang
menyenangkan maupun yang menyedihkan. Meski tak ada kata-kata yang kau rangkai
indah untukku, namun aku yakin ada makna yang kau untai untukku. Kamu sangat
mengerti aku, begitupun sebaliknya. Cara berkomunikasi kita hanyalah kita yang
tahu. Pernah aku mendapatkan emotion “sedih” darimu, sehabis aku menumpahkan
segala kesedihanku padamu. Aku mengerti bahwa kamu cukup merasakan apa yang aku
rasakan. Terkadang kamu bertanya dengan caramu sendiri, tapi aku mengerti dan
menjawabnya. Di manapun di ruang maya selalu kutemui keberadaanmu. Aku mengerti
bahwa kamu menjagaku dari sikapku yang terkadang tak terkendali.
Kamu tahu, luka ini masih belum sembuh benar. Bilur-bilur
luka masih menganga, tak sanggup untuk disentuh bahkan oleh sentuhan paling
lembut sekalipun. Pedih perih ini sudah lama kurasakan. Aku masih belum selesai dengannya. Bukan
maksudku aku masih mencintainya ataupun mengharapkannya, bukan itu maksudku.
Dia masih belum penuhi semua janjinya, padahal itu sangat penting bagi
kelangsungan hidupku. Tega nian sikapnya selama ini terhadapku. Serasa jatuh
bangun aku dibanting-banting dan didera tiada henti. Mengapa ya ....... begitu
tak punya hati perlakuannya kepadaku? Padahal di sini ada buah hatinya, oh
mungkin salah bila kusebut buah hati, di sini ada anaknya, itu adalah kalimat
yang tepat. Bukan hanya aku yang didera tapi anakku pun mendapatkan perlakuan
demikian, kurang diperhatikan. Harus kuat dan sanggup bertahan adalah prinsip
yang kujalani. Sanggup berdiri kokoh dari hantaman badai kehidupan adalah hal
pasti.
Sahabat mayaku, terima kasih telah sudi menemaniku dan
menjagaku selama ini. Tanpamu apalah jadinya hidupku, melayang-layang tanpa kepastian. Aku berpegang pada
hatimu untuk bisa lewati semua cobaan
ini. Kamu adalah kekuatanku yang selalu ada di saat aku begitu rapuh tak
berdaya.
Hari ini kukatakan padamu, sahabat mayaku bahwa aku harus
lebih tegar dan kuat lagi. Kulakukan apa saja yang bisa kulakukan. Aku ingin
memberi makna dalam hidupku, bukan cuma seperti ini saja. Perubahan menjadi lebih baik adalah mutlak.
Ingin segera kutinggalkan tahun 2013 dan kusongsong tahun baru 2014 dengan
semangat baru. Akan kuwujudkan mimpi-mimpiku dan hal-hal yang kuinginkan selama ini di tahun yang baru, tahun 2014.
Dengarkanlah lagu curahan hatiku di sini.
Hari ini, Aku di sini
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang telah membakar seluruh jiwa
Kucoba resapi, Kucoba selami
Segala yang telah terjadi
Kuambil Hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrounder, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini
Hari ini, Kan ku pastikan
Aku masih ada di sini
Mencoba lepaskan
Coba bebaskan
Segala rasa perih di hati
Coba resapi, coba hayati
Segala yang telah terjadi
Ku ambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrender, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini uuu...
Engkau selalu ada
Saat jiwaku rapuh
Di kala ku jatuh
And I want You to know
There's always fine to alive
I won't give up, I won't giving
I stay alive for you
For You ..... For You ...
I will survive, I will revive
I won't surrender, I will revive
I will survive, I will revive
Getting stronger, stay alive
Kau berikan aku kekuatan
Untuk lewati semua ini
I will survive, I will revive
Getting Bigger, Bigger than live
Kau yang Esa, yang perkasa
Give me wisdom, to survive
Lirik lagu & video I Will Survive - Bondan Prakoso
(Postingan ini dibuat untuk kepentingan lomba nulis)