Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Wednesday, May 15, 2013

3 Jaksa


3 Jaksa
     
 Aku datang terlambat 30 menit dari waktu yang sudah dijanjikan. Maklumlah perjalanannya jauh. Dalam perjalanan tadi aku ternyata sudah ditelpon untuk konfirmasi kedatangan dan juga disms. Hanya sms yang sempat kubalas, kukatakan sebentar lagi aku sampai.
        Begitu sampai pertama-tama tentu aku bertanya pada petugas yang berdiri di depan gerbang kemudian aku melapor dan mendapatkan id card. Aku buru-buru menuju gedung pengawasan dan naik ke lantai 4 dengan tangga biasa. Aduh! Akhirnya kutemui juga bu jaksa yang mengundangku.
        Aku memasuki sebuah ruangan dan duduk langsung berhadapan dengan 2 pak jaksa dan 1 bu jaksa bagian pengawasan. Sebelumnya mesti mencari dulu ruangan yang kosong tapi tidak ada, akhirnya meminjam satu ruangan kerja di situ. Aneh, namanya gedung pengawasan tapi tidak ada ruangan khusus untuk itu.
        Mereka mencecarku dengan berbagai pertanyaan seputar pernikahanku. Klarifikasi katanya, tapi bagiku lebih ke penyelidikan. 2 jaksa bertanya berbarengan atau malah 3 jaksa bertanya berbarengan, bikin telingaku bingung mendengarkan dan kepalaku pusing. 
        Pagi tadi aku sempat bertanya pada mantanku: "Kemarin kamu ditanya apa aja?" eh dijawab: "Ditanya udah makan belum?" Sesantai itu jawabnya. Kok bisa? Aku aja yang bukan apa-apanya merasa sangat cemas, dia malah santai.
Memang kuakui ketiga jaksa tersebut ramah dan hormat kepadaku. Ah aku jadi  merasa tak pantas dihormati seperti itu, karena aku belum sukses.


        Pemanggilan aku ke sini berkaitan dengan pengaduanku dulu, tapi yang kurasakan kenapa lebih banyak ke klarifikasinya. Tapi pada akhirnya aku meminta tolong pada mereka untuk mengingatkan dan menghimbau mantanku mengenai kesepakatan dulu agar segera direalisasi. Ini memang sisi kemanusiaan bukan sisi hukumnya. Mereka juga menanyakan apa lagi yang perlu 
disampaikan ke mantanku, kujawab cukup hal itu saja.
        Aku sangat mencemaskan karier mantanku, tapi toh aku hanya menjawab semua pertanyaan dengan jujur. Lagipula semua data sebenarnya sudah ada pada berkas yang kukirimkan dulu. Benar, bahwa mereka hanya klarifikasi. Tapi yang aku pikirkan justru dampaknya bagi mantanku. Lagi-lagi aku lebih memikirkan orang lain daripada diriku sendiri. Aneh!
        Kalaupun ada pelanggaran yang dilakukan mantanku semoga itu tak berdampak pada kariernya. Kupikir posisinya sekarang sangat strategis karena dekat dengan pimpinan. Sebagai staf khusus pimpinan (Kajagung) tentu dia dekatnya intens dengan pimpinannya itu, apalagi suka diajak saat berkunjung ke daerah-daerah. 
        Hal yang aku tangkap saat berada di gedung pengawasan adalah mereka para jaksa yang ramah, juga hubungan antar merekapun baik maupun antara pimpinan dan bawahan sama baiknya.
        Sepulang dari Kejagung, aku sms mantanku: "Wis". Dia membalas: "Yo, trims. Aq lg ono tugas ke setneg".  Kok GR aku kan gak minta diantar atau ketemuan, lagipula aku sudah keluar dari lingkungan Kejagung kok. Dan "trims" untuk apa? 
Mengapa sesantai itu? Bukankah kedatanganku justru bisa saja mengancam kariernya? Tapi jelas aku tak bermaksud begitu. Sungguh!
        Sebenarnya aku biasa menyederhanakan masalah bukannya merumitkan masalah seperti ini. Mendengarkan pendapat sekelilingku membuatku terpaksa menjalani semua ini dan juga keputusan yang payah. Pada akhirnya aku yang capai sendiri dan menanggung kecemasan yang amat sangat ini. Barangkali aku bertanya pada orang yang kurang tepat. Semua telah terjadi, aku tunggu saja keputusan Tuhan selanjutnya.  
       

Sunday, May 12, 2013

Segenggan Asa


 













Mengapa aku yang harus merasakan nestapa ini?
Rasanya sudah tak sanggup lagi menanggungnya
Air mata yang jatuh berderai-derai membasahi pipi
semakin lama semakin memburamkan pandanganku

Mengapa orang-orang lain bisa tertawa bahagia?
sementara aku masih saja menekuri nasib yang tak pasti
Kukumpulkan asa demi asa yang tergilas kesedihan
hanya kumiliki segenggam asa 'tuk raih bahagia


Kapankah bahagia itu 'kan menjemputku?
Bila sekedar pura-pura bahagia apalah artinya
hanya semakin membuatku merasa pilu
Mengapa tak bisa kubendung tangis ini?

Aku bagai terjatuh di jurang yang dalam
dan terjerembab pada kubangan air
Bagaimana cara agar aku lepas dari siksa ini?
Jelas kubutuhkan tangan-tangan yang kokoh 

Meminjam Hatimu


Ijinkan aku berpegang sejenak pada hatimu
agar bisa kulalui masa-masa sulit dan berat ini
meski kau takkan mungkin bisa termiliki
namun hatiku mengarah hanya padamu

selama ini pun tak ada sapaanmu
namun aku yakin kamu masih peduli
dapat kuraba dan kurasakan hal ini
sebab aku yang selalu merindumu

kutitipkan rindu pada angin yang berlalu
dapatkah kau rasakan rindu dan sayang ini?
mungkin bagimu semua ini tak berarti
sadarkah bahwa kamu sangat berarti bagiku?

Ada cara yang berbeda dalam kamu menyapaku
cara berkomunikasi yang hanya kita yang tahu 
dengan cara itupun kita bisa saling mengerti
tentang kemauan kita masing-masing




Kita biasa bertemu di facebook, blog atau web
aku memang lebih sering berada di sana
seolah kamu tunjukkan tentang kehadiranmu
aku mengerti dan sangat senang ditemani

Aneh, mengapa kita bertemu lewat facebook?
atas dasar apa dan untuk apa kita dipertemukan?
bukankah pertemuanpun sudah ada yang mengatur?
namun sampai kini pun belum kutemukan jawabnya

Masih kusimpan rindu dan sayang ini padamu
belum ada yang bisa menggantikan hadirmu di hatiku
entah sampai kapan aku tersiksa dalam penantian
kuharap kamu tetap mengerti dan peduli aku

Saturday, May 11, 2013

Kalimat Inspiratif 22 (menyenangkan)



 
Berusaha menyenangkan semua pihak = (mengorbankan + menyakiti) diri sendiri
(Rosalia Sus)

Friday, May 10, 2013

Kalimat Inspiratif 21 (kelulusan)



Kelulusan yang sesungguhnya 
adalah saat seseorang bisa bangkit sukses dari 
kejatuhan yang dalam
(Rosalia Sus)