Monday, April 22, 2013
Sunday, April 21, 2013
Kalimat Inspiratif 11 (melupakan)
Taman Kota di Kota Solo
Sebelum aku ceritakan tentang keadaan Kota Solo pada saat ini dan juga wisata kulinernya (yang kamu tunggu2 kan?) aku akan ceritakan tentang suatu taman kota di Kota Solo yang sering aku datangi.
Taman Balekambang
Nama taman kota itu adalah Taman Bale-
kambang. Menurutku Taman Balekambang lebih tepat disebut sebagai hutan kecil di kota karena areanya cukup luas dengan berbagai fasilitas.
Taman Balekambang dibangun pada tahun1921 oleh KGPAA Mangkunegara VII dan dikenal dengan Partini Tuin. Sebuah nama yang diambil dari nama putri beliau yaitu Partini. Taman Balekambang berkonsep Jawa dan Eropa.
Partini Tuin atau Taman Air Partini merupakan area di Balekambang di mana terletak patung di tengah-tengah kolam ikan dengan latar belakang sebuah bangunan yang seolah-olah mengapung yang disebut balekambang. Bale berarti rumah dan kambang artinya mengambang atau mengapung.
Partinah Bosch atau Hutan Kecil Partinah adalah area taman dengan koleksi bermacam-macam tanaman langka yang mengelilingi patung Partinah dan kolam air mancur.
Dinamakan Balekambang karena di taman itu terdapat kolam sebuah kolam ikan dan kolam renang yang di tengahnya terdapat rumah istirahat yang nyaman dan dikelilingi kebun bunga yang sangat indah. Dulu taman ini hanya dipergunakan oleh keluarga dan kerabat Istana Mangkunegaran untuk bersantai. Baru pada era KGPAA Mangkugegara VIII Taman Balekambang dibuka untuk umum. Pada era tahun 70 an masuk pula hiburan Srimulat yang melahirkan beberapa seniman seperti Timbul, Gepeng, Mamik, Jujuk, Nunung, dsb.
Taman Balekambang direvitalisasi oleh Pemkot Surakarta pada tahun 2008. Selain berfungsi sebagai paru-paru kota dan daerah resapan, juga diperuntukkan sebagai public area yang dapat difungsikan sebagai taman seni & budaya, taman botani, taman edukasi dan taman rekreasi tentunya.
Fasilitas yang terdapat di Taman Balekambang adalah
1. Gedung ketoprak;
2. Open stage
3. Partinah Bosch;
4. Partinah Tuin;
5. Danau buatan;
6. Bale agung;
7. Kolam renang;
8. Lokasi outbound;
9. Kolam kodok;
10.Stage panggung
11. Hotspot;
12. Taman reptil;
13. Pasar Ikan dan Resto;
14. dsb.
Taman Balekambang terletak di Jl. Bale kambang No. 1 Surakarta. Luas taman ini 9,8 ha yang dibuka umum mulai pkl. 07.00 - 18.00 setiap hari.
Di taman ini juga tersedia mobil pintar yang menyediakan buku-buku bacaan serta mobil mainan yang dapat disewa.
Taman Balekambang tidak hanya digunakan untuk tempat wisata ataupun olah raga, tetapi juga dijadikan tempat untuk foto pre wedding dan juga untuk berlangsungnya pernikahan dengan back ground keasrian Balekambang.
Taman ini juga menyelenggarakan pertunjukan ketoprak dengan jadwal tertentu. Pertunjukan teater pun bisa digelar di alam terbuka.
Bila berkunjung ke Solo mampirlah ke Taman Balekambang ini. Jarang kan ada hutan di tengah kota?
Nantikan catatan Mengenal Solo berikutnya.
Kalimat Inspiratif 10 (menuduh)
Saturday, April 20, 2013
Mengenal Sejarah Solo
Sebagai pendatang di kota Solo yang mungkin akan menetap lama di kota ini, tentunya aku harus mengenal lebih dalam lagi dan dengan demikian akan membanggakan kota ini. Dengan menulis tentang Solo di blog ini secara tidak langsung akan menambah wawasanku tentang kota Solo.
Maksud dari penulisan di blog ini adalah agar kalian turut mengenal dan lebih mengenal lagi kota Solo.
Mengenai Solo
Mungkin ada yang ingin tahu perbedaan dari istilah Solo, Sala, Surakarta dan Solo Raya.
Solo disebut juga sebagai Sala atau Surakarta adalah nama sebuah kota di Jawa Tengah. Sementara Solo Raya adalah sebutan untuk daerah-daerah se eks karesidenan Surakarta yang meliputi 6 kabupaten di sekitar Kotamadya Surakarta.
3 Kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kodya Surakarta adalah Sukoharjo, Karang Anyar dan Boyolali. Sementara yang tidak berbatasan langsung dengan Kodya Surakarta adalah Wonogiri, Sragen dan Klaten.
Itulah sebabnya mengapa orang sering menyebut dirinya tinggal di Solo padahal sebenarnya dia tinggal di Sukoharjo atau Karang Anyar misalnya.
Luas Kota Solo atau Sala atau Surakarta adalah 44,03 km2 dengan penduduk sebanyak 503.421 jiwa dengan kepadatan penduduk 13.636 jiwa/km2 pada tahun 2010.
Ini adalah Pendhapi Gede Balaikota Surakarta yang terletak di Jalan Arifin Surakarta.
Sekilas Sejarah
Sala adalah sebuah desa yang dipilih oleh Sunan Paku Buwono II, selaku Raja Mataram untuk digunakan sebagai pusat Keraton Mataram.
Nama Sala atau Solo masih digunakan sampai sekarang.
Sementara nama Surakarta mulai dipakai pada saat didirikannya Keraton Kasunanan Hadiningrat. Pada masa sekarang nama Surakarta digunakan dalam situasi formal pemerintahan.
Kota Surakarta awalnya adalah wilayah Kerajaan Mataram. Dengan adanya Perjanjian Giyanti (1755) menyebabkan Mataram terpecah menjadi dua, yaitu Surakarta untuk Pakubuwono III dan Yogyakarta untuk Pangeran Mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono I.
Pemerintahan di Surakarta terpecah lagi karena Perjanjian Salatiga (1767) menjadi Kraton Kasunanan Hadiningrat dan Kraton Mangkunegaran.
Inilah adalah Kraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta yang terletak di Jalan Mangkubumen Sasono Mulyo Surakarta
Ini adalah Kraton Mangkunegaran Surakarta yang terletak di Jalan Ronggowarsito Surakarta
Demikian sekilas pengenalan singkat tentang Kota Solo atau Sala atau Surakarta.
Tunggu catatan Mengenal Solo berikutnya.