Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Tuesday, August 18, 2015

Menjalankan Usaha

Menjalankan Usaha

Akhir-akhir ini aku merasa dikejar-kejar oleh sang waktu. Sudah seharusnya aku berada di zona aman dan nyaman, tapi ini? Owh! Aku masih berjuang memperjuangkan hidupku. 
Usaha baru juga masih kemarin sore, namun udah ada yang beli. Lumayan sebenarnya karena usaha ini tergolong masih baru aja dijalankan. Tapi eh tapi harusnya aku udah berlari dalam perjalanan bisnisku. Nyatanya aku masih berjalan pelan-pelan. Tapi jika demikian sepertinya aku kagak bersyukur. Aku bersyukur kok. Cuman aku banyak membandingkan diriku dengan teman-teman sebayaku sekuliahan dulu yang udah pada sukses manis. 

Setelah kupikir dan kupikir tentunya teman-temanku dulu yang sekarang belum sukses kemungkinan juga akan menyembunyikan dirinya, malu. Ah sudahlah. Bila kebanyakan berpikir malah aku menjadi kurang fokus di usaha. Sekarang aku konsentrasikan pikiranku ke usaha, tapi …. Ternyata ada aja yang masih mengganggu pikiranku, lebih tepatnya mengganggu hatiku. Gak usah galau lagi ah. Kerja dan kerja yang professional, itu lebih baik. Meskipun ini berupa usaha sendiri tetap dibutuhkan sikap professional. 

Berbagai kursus online maupun offline aku ikuti, semua ini demi kemajuan hidupku. Maklumlah aku belum memiliki segala yang aku inginkan. Dulu pernah kumiliki tetapi sekarang sudah musnah. Dengan demikian aku harus bisa mendapatkannya kembali, maksudku membeli lagi.

Mauku usaha ini berjalan lancer, sukses dan menghasilkan banyak uang. Semoga.

Monday, August 17, 2015

Menunggu

Menunggu

Sekilas terlihat ada yang sedang membaca tulisanku berjdul "Jadilah Yang Kau Mampu" dan "Maafkan Aku". Kembali aku membuka kedua postinganku tersebut. Airmataku menetes deras. Beginikah maumu? Seandainya yang membuka adalah kamu.

Aku memang belum menjadi apa-apa seperti yang kuinginkan. Aku masih merintis usaha baruku yang sudah berjalan sejak akhir bulan lalu. Sangatlah jauh penghasilanku dibandingkan dengan penghasilanmu sekarang. Aku sedang berusaha mensejajarkan diriku dengan dirimu, bisakah?

Akupun merasa belum menjadi apa-apa selama ini. Terlalu banyak kendala dalam perjalanan hidupku. Haruskah aku selalu menyalahkan orang lain? Aku saja yang tak bisa tegas terhadap bujuk rayu orang lain terhadapku. Terlalu mudah bagiku merasa jatuh kasihan. Pada akhirnya akulah yang menjadi kerepotan dan sakit hati. Terlalu sering aku diperlakukan seperti ini. Aku gak tegas terhadap mereka yang hanya ingin memanfaatkanku semata. Kukira dengan menolong orang lain, maka aku akan mendapatkan saudara. Lho? Bukankah mereka sudah memiliki banyak saudara?

Terlalu banyak kekecewaan dalam hidupku. Apa lagi yang harus kuperbuat, semua telah lewat. Hanya rasa belas kasih mereka saja yang kuharapkan dan juga terutama kasih Tuhan. Aku yang selama ini banyak mengalah terhadap orang lain termasuk mantanku, merasa dimanfaatkan saja. Kewajibannya pun belum dilunasinya padahal aku sangat mengharapkan uang itu. Duh!

Lalu apa ya hubungannya dengan kedua postingan di atas? Yang pertama, aku merasa masih harus memperjuangkan hidupku. Gak cuma seperti ini sajalah hidupku, banyak cita-citaku yang belum kesampaian. Yang kedua, aku merasa dicampakkan begitu saja, diabaikan begitu saja, dilepaskan begitu saja. Mungkin saja karena aku belum menjadi siapa-siapa. Ah kasihannya diriku dan terutama hatiku.

Kenapa ya aku selalu mencintai seseorang secara total? Barangkali ini salahku semata. Tak mudah pindah ke lain hati adalah kelemahanku. Aku terlalu setia, itu saja. Bagaimana ya cara agar mudah jatuh cinta, mudah berganti-ganti pasangan? Barangkali dengan demikian maka aku akan lebih mudah menikmati hidup. Menganggap hidup ringan seringan angin yang berlalu. Kok bisa ya?

Terlalu lama menunggunya yang janji datang. Entah kapan ...
Bukankah hidup terlalu pendek untuk menunggu? Aku masih menunggunya. Gile bener ...

Puisi Sederhana Untukmu

Puisi Sederhana Untukmu

Aku mengerti siapa aku dan siapa kamu 
Tetapi mengapa kau beri harap yang terlalu jauh? 
Bila itu tak bisa kau laksanakan, mengapa kau beri? 
Sekecil apapun harap yang kau beri, itu bisa besarkan asaku 

Aku tak berharap lebih karena aku tahu siapa aku 
Cukup bila kita bisa berteman baik dan bisa bertemu 
Tak lagi kulambungkan anganku bersamamu 
Aku tak meminta apapun darimu, cukup sambut pertemanan ini 

Air mataku berlinang mengingat engkau 
Seolah separuh hatiku tlah kau bawa pergi 
Kembalikan separuh hatiku bersama engkau 
Datanglah ke sini karena aku adalah saudaramu

Wednesday, August 12, 2015

Perempuan Merdeka

Perempuan Merdeka

HUT Kemerdekaan RI sebentar lagi dirayakan di seantero negeri. Merdeka bisa dirasakan oleh siapa saja, termasuk para perempuan Indonesia. 

Perempuan yang merdeka menurutku adalah : 

 Perempuan yang dapat mengaktualisasikan dirinya. Dengan pendidikan yang telah ditempuhnya tentu para perempuan menginginkan dapat mengamalkan ilmunya atau menerapkan ilmunya dalam kehidupan nyata. Namun terkadang ilmu yang didapat dengan pekerjaan yang dilakoninya tidak berhubungan. Hal ini tak menjadi masalah. Ilmu takkan lekang oleh waktu dan dapat diimplementasikan ke dalam bentuk pekerjaan apapun. Bukan keilmuannya khususnya tetapi lebih pada cara berpikirnya; 

 Perempuan yang bisa memenuhi semua yang menjadi kewajibannya. Kita perempuan sebagian besar adalah berperan sebagai ibu rumah tangga, baik yang ibu rumah tangga murni maupun yang sekaligus berperan sebagai pekerja atau wiraswastawati. Untuk yang kedua tentu diperlukan keahlian dalam membagi waktunya sebagai ibu, istri, dan pekerja. Apalagi bila pekerjaannya tidak hanya satu macam tapi beberapa macam sekaligus tentu harus juga ahli dalam membagi waktu yang cuma 24 jam sehari; 

 Merdeka bagi perempuan yang paling hakiki menurutku adalah perempuan-perempuan yang diberiNya segala kemudahan untuk dapat meraih dan menikmati apa saja yang menjadi impiannya; 

 Alangkah bahagianya bila perempuan bisa bersanding dengan seorang pria yang dicintainya dan yang mencintainya pula. Tak ada kata-kata untuk melukiskannya. Jadi berbahagialah para perempuan yang telah menemukan belahan jiwanya. 

 Anak adalah titipan Tuhan yang terutama harus dapat diurus dan dirawat oleh perempuan sebagai ibunya. Tentu menjadi kewajiban yang harus dilakukan oleh perempuan untuk mendidiknya agar menjadi manusia yang dapat diandalkan, bermental baik, bermoral baik, dan bermasa depan baik. 

 Satu lagi yang harus dipertimbangkan perempuan, bahwa perempuan harus bermanfaat juga bagi lingkungannya. Termasuk dalam hal ini adalah memberi pekerjaan bagi yang tinggal di sekitarnya, memberi bantuan bagi yang membutuhkan, turut serta di kegiatan di lingkungannya, dsb. 

Pasti belum semua perempuan merasa merdeka. 
Mari kita uapayakan kita sebagai perempuan untuk dapat meraih kemerdekaan kita sendiri. 
Arti merdeka diupayakan dulu dari dalam hati kita, perempuan. 
Perempuan merdeka adalah perempuan yang merasa berbahagia meski masih ada kekurangan di hidupnya.

Tuesday, August 11, 2015

Tangga Menuju Sukses


Pak Mario kira-kira bilang bahwa yang dapat mengobati luka sakit hati adalah pacar baru. Ngomong memang enak pak, yang menjalani ini yang kagak enak. 

Terus terang tak semudah omongan Pak Mario. Gak cuma aku tapi mungkin banyak orang yang merasakan hal yang sama dengan aku. Lain halnya bila orang itu memang sering gonta-ganti pacar. Dia akan dengan enteng saja menyatakan setuju dengan omongan Pak Mario. 

Bagiku pribadi, luka hati mungkin akan hilang terkikis oleh berjalannya waktu. Hilang seiring berjalannya waktu. Tentu butuh waktu yang tak singkat tergantung dengan bagaimana dalamnya cinta terhadap seseorang tersebut. 

Aku tak berusaha mencari pengganti. Aku sudah lelah. Pasrah pada kehendakNya sajalah yang kini kujalani. Pikiranku lebih mengarah pada usaha baruku yang kurintis sejak akhir bulan lalu. Aku harus fokus agar usahaku berjalan seperti yang kuharapkan. 

Inilah pengganti dari cinta yang “hilang” itu. Kualihkan segenap pikiranku ke arah bagaimana mengembangkan usaha baruku ini. Pembeli sudah mulai berdatangan. Tentu saja bukan datang ke toko fisikku, tetapi ke toko online-ku. Aku belum memiliki toko fisik. Selain karena aku tinggal di dalam perumahan, tentang modal pun belum mencukupi. Jualan secara offline pun juga kujalani, ada beberapa yang membeli. Aku yakin semakin lama akan semakin banyak pembeli maupun pelanggan baik secara online maupun secara offline. Semoga.

Sebuah grup di facebook untuk para wanita yang berbisnis yang mengadakan kursus online pun aku ikuti. Aku sangat membutuhkan ilmu-ilmu dalam berbisnis, khususnya bisnis online. Di grup ini aku diterima dengan sangat baik oleh dua orang ibu yang mengurusi grup ini. Dukungan semacam inilah yang sangat aku butuhkan. Seorang di antara keduanya adalah single parent juga sepertiku. Aku semakin tertantang untuk bisa mewujudkan keinginanku bahwa sebagai single parent pun bisa sukses. 

Namun sepertinya aku tak mendapat dukungan dari mantanku. Dulu sewaktu usaha handicraft mau bangkrut, dia pun membiarkan saja tanpa memberikan suntikan dana yang aku minta. Kali inipun dia diam saja. Bukankah uangku masih di sana puluhan juta lagi? Dia belum penuhi semua janjinya. Dan, uang mingguan untuk anak yang seharusnya diberikan Jumat kemarin, sampai hari ini pun belum kudapatkan. 

Keadaan-keadaan seperti inilah yang membuatku dendam. Aku dendam dengan keadaan yang seperti ini. Maka dari itu aku harus bisa bangkit segera. Beberapa seminar telah kuikuti. Aku semakin terpecut untuk segera “action” mengamalkan ilmunya dan segera memetik hasilnya. Ketakutan yang ada di diriku harus aku hilangkan. Merasa tak punya backingan, inilah penyebabnya. Sudahlah, para mentor tentu akan membantu dengan suka rela. 

Aku sudah memulai langkah pertama menuju tangga menuju sukses berikutnya. Aku harus kuat menjalaninya. Hal ini untuk aku pribadi dan untuk anakku semata wayang.
Aku harus sukses dengan segera, mengabarkan pada dunia bahwa aku bisa.