Andrei Aksana |
Orang yang aku kagumi pertama-tama adalah Andrei Aksana. Dia merupakan penulis novel yang bagus. Novelnya berbahasa puisi yang membuatku tak pernah meninggalkan novelnya sebelum habis dibaca. Beberapa novelnya sudah kulahap habis, seperi Prety Prita, Lelaki Terindah, M2L, Cinta Penuh Air Mata, Cinta 24 Jam, Ketika Aku Mencintaimu dan Angin Bersyair. Yang aku punya baru novel Lelaki Terindah dan Angin Bersyair, sementara yang lainnya aku baca dengan cara meminjam di perpustakaan swasta.
Aduh seneng banget seandainya ada yang memberiku kado berupa novel-novelnya Andrei Aksana selain Lelaki Terindah dan Angin Bersyair. Meskipun aku sudah membacanya tetapi aku tetap ingin memilikinya. Dibaca berulangkali pun novel-novelnya tak terasa basi. Tentu aku juga ingin membaca novel-novelnya yang belum pernah aku baca.
Di setiap novelnya pasti diselipkan satu dua puisinya, selain bahasanya yang memang bahasa puisi. Aku sangat menyukai puisi, makanya aku seneng banget dengan novel-novelnya. Baru kali ini aku mendapati novel berbahasa puisi yang tak membuatku bosan membacanya meskipun berulangkali.
Sebagai penulis pemula yang sedang belajar menulis fiksi, maka Andrei Aksanalah orang pertama yang memberiku inspirasi dengan puisi-puisinya itu. Bagiku puisi itu adalah bahasa yang dalem banget, keluar dari dalam hati.
Pantaslah bila aku mengagumi Andrei Aksana, karena dia masih keturunan Armin Pane dan Sanusi Pane, sastrawan terkenal. Darah sastrawan itu mengalir di dirinya. Sastra yang disajikan pun lain dari sastrawan masa kini yang lain.
Hidup Andrei Aksana!