Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Tuesday, June 24, 2014

Menulis Ya Menulis Saja

Menulis Ya Menulis Saja

Menulis ya menulis saja, tetapi ketika aku dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa aku harus menjaga perasaan banyak orang, tidak boleh menulis yang bersifat sara dan saru, tidak boleh curhat berlebihan, dan sebagainya..........itu sangat membatasi imaginasiku dalam menulis. Pada akhirnya aku kehilangan banyak ide yang seharusnya bisa kutuliskan di sini. Semua ini gara-gara aku berusaha mematuhi aturan-aturan baik tertulis dan terutama yang tidak tertulis.

Seandainya saja menulis adalah sesuatu kebebasan pribadi dalam artian dibebaskan menulis apa saja, maka alangkah banyaknya ide yang bisa dituangkan ke dalam bentuk tulisan di sini di blog ini, paling tidak. 

Begitu sulitnya mendapatkan sebuah ide cerita yang ditugaskan kepadaku untuk diterbitkan ramai-ramai bersama teman-temanku yang perempuan. Ketika kudapatkan suatu ide, tapi setelah kupikir panjang ternyata ide itu terasa tak pantas untuk dikedepankan, dalam bentuk cerpen sekalipun. Batasan-batasan itu telah membelengguku. Bagaimana ini? Memang batasan-batasan itu tak tertulis secara implisit, tetapi aku tahu dan merasakan sendiri dampak bila aku menuliskannya.

Ancaman gugatan secara hukum dari mantanku yang tak terima dengan tulisan-tulisanku baik di facebook maupun di blog telah menjadikan pertimbangan bagiku dalam menulis di media apapun, kini.
Walau apa yang aku tulis berupa kebenaran tetapi bisa dikalahkan secara hukum oleh bukti-bukti pencemaran nama baik yang telah kutuliskan. Apa daya bila curhatanku bermasalah? Kini, tak lagi banyak curhatan yang kutulis yang hanya akan menjadikan masalah saja. Hubungan dengan teman bahkan kerabat bisa berantakan karenanya.

Menulis di media sosial itu ternyata penuh syarat. Yang lebih menjadikanku  pusing adalah tentang batasan-batasan tersebut, bukan pada ide dan pengembangan dari ide tersebut.

Benar tidak? Atau hanya aku yang merasakan belenggu ini?
Kehati-hatian itu penting. Di sinilah letak masalahnya. Karena aku menjadi berhati-hati maka banyak ide yang berseliweran di kepala menjadi tak tertuliskan. Rasanya tak pantas saja untuk dituliskan. Banyak yang tak pantas, kukira.

Friday, June 20, 2014

Aksesori Buatan Sendiri


Aksesori merupakan pelengkap wanita dalam berbusana. Oleh karena itu wanita dan aksesori adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Meskipun wanita sederhana sekalipun tetap mengenakan aksesosi walaupun itu hanyalah berupa sepasang anting atau giwang sederhana. Aksesori tak harus terbuat dari emas dan berlian yang mahal. Aksesori bisa saja terbuat dari apa saja yang mudah kita temui bahannya, misalnya batuan, kain batik, mutiara tiruan, kawat, dan sebagainya.


Aksesori Buatan Sendiri

Aksesori wanita tak selalu identik dengan perhiasan seperti anting/giwang, cincin, kalung, dan gelang, namun bisa juga berupa syal, tas, topi, kacamata, ikat pinggang, bros, selendang, dan sebagainya.


Aksesori Buatan Sendiri

Adalah suatu kesenangan tersendiri apabila kita dapat mengenakan aksesori hasil buatan kita sendiri. Untuk itu akan aku tunjukkan bagaimana membuat sebuah bros mungil cantik yang terbuat dari batuan kerang.

Mari kita mulai saja tutorial cara membuat bros mungilnya. Bros ini adalah hasil kreasiku sendiri, memodifikasi dari bros yang sudah ada sebelumnya.


Aksesori Buatan Sendiri

Bahan-bahan yang dibutuhkan :
  1. Kawat;
  2. Batuan kerang;
  3. Parel;
  4. Tang penarik kawat;
  5. Tang pemotong kawat.
Cara membuatnya :


Aksesori Buatan Sendiri

Masukkan kawat dari belakang sarangan di baris kedua dari luar kemudian dari depan masukkan kembali kawat ke lubang di sebelahnya. Jangan lupa sisakan sedikit kawat di bagian belakang sarangan yang nantinya untuk mengikat. Ulangi langkah ini sampai dua atau tiga kali. Tarik kawat dengan tang agar kencang.


Aksesori Buatan Sendiris

Ambil sebuah batuan, masukkan kawat melalui lubang batuan ke arah atas. Masukkan kembali kawat lewat belakang batuan kembali ke lubang yang sama, tembus ke bawah sarangan.

Aksesori Buatan Sendiri

Masukkan batuan lainnya satu demi satu sambil ditata agar nampak bagus.

Aksesori Buatan Sendiri

Tata kembali agar batuan-batuan tersebut nampak seperti rekahan bunga.


Aksesori Buatan Sendiri

Masukkan parel di bagian tengah bunga sambil ditata agar nampak alami dan rapi.

Aksesori Buatan Sendiri

Balik sarangan dan satukan kedua kawat, caranya kawat yang satunya diselipkan di bawah kawat-kawat yang ada di belakang sarangan. Bila kedua kawat sudah berdekatan, ulir kedua kawat tersebut dengan menggunakan tang.

Aksesori Buatan Sendiri

Potong kawat-kawat yang tersisa.

Aksesori Buatan Sendiri

Pasang tutup sarangan dengan cara terapkan tutup pas di sarangan kemudian lipat ujung-ujungnya.

Aksesori Buatan Sendiri

Demikian tutorial cara membuat bros. Semoga bermanfaat.

http://blogsusindra.blogspot.com/2014/06/sweetzees-giveaway-hobi-prakaryaku.html


Thursday, June 19, 2014

Surga Belanja di Solo : Beteng Trade Center (BTC)

Surga Belanja di Solo : Beteng Trade Center (BTC)
Beteng Trade Center (BTC)
BTC atau Beteng Trade Center Solo merupakan salah satu pusat perdagangan di Solo yang sudah terkenal sejak tahun 1992. Pusat perdagangan yang dikelola oleh PT Andalan Propertindo ini terletak di Jalan Mayor Sunaryo, Pasar Kliwon Solo. BTC bersebelahan dengan PGS (Pusat Grosir Solo), sementara Pasar Klewer terletak beberapa ratus meter di sebelah selatannya. 

Surga Belanja di Solo : Beteng Trade Center (BTC)
Sepatu

Lokasi BTC sangat strategis karena berseberangan langsung dengan Benteng Vastenburg, dekat dengan alun-alun Kota Solo, Keraton Kasunanan Solo, dan tentu saja karena berada di pusat Kota Solo. Sementara Benteng Vastenburg sendiri adalah tempat berbagai even budaya digelar. 

Surga Belanja di Solo : Beteng Trade Center (BTC)
Tas
Beteng Trade Center terdiri dari dua lantai, lantai dasar untuk pusat perdagangan kain dinamakan Pusat Kain Solo, sementara lantai satu untuk pusat perdagangan tas dan sepatu dinamakan Pusat Tas dan Sepatu. Akan segera dibuka lantai dua untuk Pusat perdagangan batik dinamakan Pusat Batik Solo. Selain menyediakan produk kain, tas,sepatu dan batik, di BTC juga dapat dijumpai sprei, baju muslim, kebaya, kaos kaki, makanan, minuman, dan lain sebagainya. 

Surga Belanja di Solo : Beteng TradeCenter (BTC)
Baju batik dan muslim
Kemarin aku dan Dinda, anakku yang sedang liburan menyempatkan jalan-jalan ke BTC. Selain sekedar jalan-jalan, ya siapa tahu ada barang bagus, diinginkan dan murah. Setelah putar-putar, akhirnya dapat juga beberapa barang yang memang diinginkan dan tentu saja murah. 

Surga Belanja di Solo ; Beteng Trade Center (BTC)
Sprei dan bed cover
Barang yang pertama dibeli adalah sebuah tas suede imitasi warna coklat dengan penutup motif bunga-bunga yang cocok untuk remaja. Harga tasnya Rp. 60.000,- Tas ini persis seperti yang dijual di toko online. Ketika memasuki kios sepatu, mata Dinda tertumbuk pada sepasang sepatu model crocs motif leopard, harga banderolnya Rp. 150.000,- tapi boleh dibawa pulang dengan harga Rp. 50.000,- saja. Karena Dinda sedang getol naik motor, maka dibelinya juga sepasang sarung tangan seharga cuma Rp. 12.000,-, tiga pasang kaos kaki seharga Rp. 10.000,- dan sepasang kaos kaki muslim Rp. 7.000,-

Surga Belanja di Solo : Beteng Trade Center (BTC)
Belanjaan Dinda
Beteng Trade Center adalah salah satu pusat perdagangan yang direkomendasikan. Kalau membeli barang di sini harap menawar ya biar dapat harga yang lebih oke lagi.

Tuesday, June 17, 2014

Hebohnya Pengumuman Kelulusan



Hebohnya Pengumuman Kelulusan

Pukul 11.00 Dinda sudah bersiap menuju rumah si perias pengantin yang hanya berjarak beberapa puluh meter saja dari rumah. Seorang laki-laki dengan gaya yang feminim dan istrinya menyambut kedatangan kami. Dengan cekatan Mas Dedi mulai merias wajah Dinda, kemudian menyanggul rambut Dinda. Rambut tidak memakai sanggul tiruan, namun hanya rambut asli saja yang dibentuk seperti sanggul dan diberi hiasan rambut berbentuk bunga-bunga di bawahnya. Kuakui hasil karya Mas Dedi sangat bagus, sanggulnya bagus, riasan wajahnya pun nampak alami dengan warna riasan yang soft.

Hebohnya Pengumuman Kelulusan
Dinda dan papanya

Pukul 12.00 selesai sudah Dinda dirias dan didandani dengan kain Jogjanan yang dominan warna putih dan kebaya berwarna biru pastel. Kalung dan giwang pun dipakai untuk melengkapi penampilannya. Kami pulang ke rumah dulu sekalian Dinda belajar berjalan dengan mengenakan pakaian adat karena nanti ada acara lomba keluwesan yang harus diikuti semua siswa-siswi.

Hebohnya Pengumuman Kelulusan

Papanya Dinda akhirnya bersedia pulang juga menemani anaknya menerima pengumuman kelulusan. Baru saja kami sampai rumah, ketika papanya datang. Lama juga tak bertemu dengannya, kucium tangannya. Tapi percayalah perasaanku biasa saja. Kemudian Dinda dan papanya menyempatkan diri untuk foto-foto dulu sebelum berangkat ke sekolah. Acara dimulai pukul 13.00, jadi masih ada waktu.

Hebohnya Pengumuman Kelulusan

Setelah mengantar Dinda ke sekolah, kami mencari tempat makan dulu. Aku merasa perjalanan agak memutar, kemungkinan dia sudah lupa dengan jalanan di Kota Solo, kotanya kuliah dulu. Kami menghabiskan waktu di rumah makan. Ketika waktu menunjukkan pukul 16.30 kami menuju ke sekolah Dinda di SMPN 27 Solo. Acara pengumuman kelulusan dimulai pukul 16.00. Orangtualah yang menerima hasil UN.

Hebohnya Pengumuman Kelulusan

Suasana sekolah berbeda kali ini. Warna-warni pakaian adat Jawa (terutama) yang dikenakan siswa-siswi kelas IX memberi nuansa tersendiri. Suara musik masih terdengar ketika kami memasuki kelas yang terletak di lantai tiga. Baru ada seorang ibu yang datang, maklumlah waktu belum menunjukkan pukul 16.00.
 
Hebohnya Pengumuman Kelulusan

Keharusan mengenakan pakaian adat ini adalah ketentuan dari Dinas Pendidikan Kota Solo. Dinas mengharuskan semua siswa mengenakan pakaian adat saat mengambil hasil kelulusan. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah para siswa berkonvoi dengan kendaraan, mencegah euforia berlebihan, sekaligus untuk memupuk rasa kecintaan terhadap pakaian adat pada generasi muda.

Hebohnya Pengumuman Kelulusan
Bersama wali kelas

Baru ada 4 orangtua yang hadir dan waktu pun belum menunjukkan pukul 16.00, tapi wali kelas sudah masuk kelas dan memulai acara. Diumumkan bahwa di kelas ini ada yang mendapatkan nilai 10 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Aku merasa pasti bahwa Dinda lah yang dimaksud. Begitu suamiku, eh maaf mantanku maju dan duduk di depan guru wali kelas, diberitahu bahwa Dinda mendapatkan nilai tertinggi (10) di mata pelajaran Bahasa Inggris. Wow! Aku senang banget. Dan, kata gurunya, Dinda akan mendapatkan hadiah dari sekolah.

Hebohnya Pengumuman Kelulusan
Bersama Kepala Sekolah
Sesampai di bawah kami menyalami Dinda. Seolah ini membuktikan bahwa aku bisa mendidik anak meski dalam keterbatasan materi dan kasih sayang. Dan, aku yakin hal ini bisa membuka mata hatinya untuk kami. Bagaimana pun anak adalah investasi untuk masa depan. Bagaimana pun orangtua akan teringat pada anak kandungnya.

Friday, June 13, 2014

Kegelisahanku

Kegelisahanku

Rasanya senang bila ada grup yang mau menampung penulis atau calon penulis yang ingin berkontribusi di buku yang akan diterbitkan. Tentu saja ini merupakan buku karya bersama belasan atau bahkan puluhan penulis. Profit atau royalti istilahnya tak menjadi masalah, bahkan bila tidak mendapatkan royalti sekalipun. Aku anggap ini sebagai ajang pembelajaran di bidang kepenulisan buku.

Oleh karena itulah aku menggabungkan diriku ke grup tersebut, dan diterima. Namun kemudian timbul masalah ketika sepertinya diharuskan mengisi biodata penulis atau profil penulis. Waduh!!!
Aku keberatan tentu saja, karena tak ada apa-apa yang bisa aku tuliskan tentang diriku yang pantas dijual. 

Lihatlah tampang-tampang meyakinkan itu dan bacalah biodata mereka yang hebat-hebat itu. Ohh! Tak ada apa-apanya aku ini dibandingkan dengan mereka. Apa yang bisa aku banggakan dari diriku yang gagal ini? Seketika itu juga aku malu. Seketika timbul kegelisahan dalam diriku yang amat sangat. Nantilah kalau aku sudah berhasil menerbitkan beberapa buku, baru aku akan bergabung lagi dengan mereka. Setidaknya aku sudah memiliki buku-buku karya sendiri yang bisa aku banggakan.

Aku merasa bahwa aku sangat tak pantas berada di komunitas seperti itu. Tampang ceria mereka, pekerjaan keren mereka, ditambah dengan buku-buku karya mereka yang telah diterbitkan ............ ahh kepalaku jadi pusing. Kegelisahan menderaku. Aku bukan bagian dari mereka. Apa yang bisa kuperbuat? Masih ketinggalan jauh dari mereka. Aku malu, sangat malu telah memberanikan diri ikut bergabung dengan mereka.

Baiknya aku ngacir saja dari grup itu. Aku merasa belum pantas.