Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Tuesday, February 11, 2014

Cinta Tanpa Hiatus




Sekilas aku membaca ada giveaway berjudul "Cinta Tanpa Batas", namun ternyata yang benar adalah "Cinta Tanpa Hiatus".
Terus terang aku baru sekali ini mendengar istilah HIATUS. Lalu aku mencari-cari lewat Google, dan kutemukan beberapa jawaban dari istilah tersebut.

Hiatus berasal dari Bahasa Latin yang diartikan sebagai gap atau celah atau renggangan. Namun bila membuka KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), hiatus berarti degub, jantung berdebar, atau bunyi meja yang ditepuk. Sementara dalam dunia blogging, hiatus diartikan sebagai berhenti sejenak dari aktifitas blogging.
Pengertian dari HIATUS ini aku dapatkan dari blogkenz sebuah blog punya bule yang tinggal di Yogyakarta. 

Jadi "cinta tanpa hiatus"dapat dipahami sebagai cinta tanpa degup atau debar jantung lagi. Menurutku cinta tanpa hiatus tadinya berasal dari cinta erotis romantis yang telah kehilangan daya tariknya. Mari kita urai satu persatu mengenai cinta tanpa hiatus ini. 
Penyebab cinta tanpa hiatus antara lain adalah :
  • cinta yang sudah membiasa, biasa terjadi di dalam rumah tangga di mana hubungan antara suami dan istri lebih bersifat mengabdi kepada kepentingan keluarga;
  • karena putusnya tali perkawinan, di mana mantan suami dan mantan istri berhubungan hanya demi kepentingan anak-anak mereka. Kemungkinan besar sudah tidak ada rasa cinta lagi di antara mereka;
  • cinta yang berubah menjadi persahabatan, hubungan mereka tak lagi didasarkan pada cinta erotis romantis, tetapi lebih pada persahabatan, saling menghargai sebagai seorang sahabat;
Demikian beberapa contoh dari "cinta tanpa hiatus" yang baru aku pahami. Cinta tanpa hiatus adalah bentuk lain dari cinta yang tak bersyarat. Semua dilakukan untuk sesuatu yang artinya bisa lebih besar dari cinta itu sendiri.

Monday, February 10, 2014

Rasa Kosong Itu


Sekali lagi ada rasa kosong itu
Khayalan yang sekilas nampak nyata
Terbang bersama debu-debu beterbangan
Bila semua hanyalah halusinasi, cukuplah sudah
Sakit sudah sakit kurasakan
Bertahun menanti yang tak kunjung tiba
Sudahlah ya sudahlah
Akhiri saja segala penantian kosong ini
Pedih perih telah kurasakan
Mendera dan menggeliat dalam dada
Kejujuranku sangat kental
Bila kau sangka itu adalah kebohongan
Bagiku sangat menyakitkan
Itu memang milikku, bukan milik orang lain
Apakah nampak terlalu muda? Atau terlalu dekil?
Aku tak mengerti arah pembicaraanmu
Bila kau kecewa, ya sudahlah
Aku terlalu naif untuk menangkap makna
Sekali lagi, aku tak mengerti 
Entahlah apa yang sedang kita masalahkan ini

Menulis Sebagai Terapi


Sekarang menulis bagiku bagaikan sebuah rutinitas yang mengasyikkan. Ada kepuasan tersendiri bila selesai memposting sebuah tulisan di blogku ini, apalagi bila berhasil menuliskan atau menumpahkan ganjalan-ganjalan di dalam hati ke dalam bentuk tulisan. Paling tidak beban batin terkurangi lewat rangkaian kata yang tertuang di dalam postingan blog. Bila menulis status di facebook lebih bersifat terbatas, maka di blog orang lebih bebas mengekpresikan isi hatinya.
 
Betapa di jaman sekarang ini, manusia sangat dipermudah dalam hal berkomunikasi. Tidak usah lagi menulis surat kepada teman dengan memposkan lewat kantor pos, tetapi cukup duduk di depan komputer atau laptop kemudian menuliskan email maka dalam sekejap mata pesan pun tersampaikan. 
Demikian canggihnya yang namanya teknologi informasi ini, yang termasuk di dalamnya adalah teknologi komputer. Hampir di tiap rumah kelas menengah di Indonesia sekarang ini mempunyai paling tidak satu perangkat komputer berupa apapun. 

Banyak hal yang dapat kita peroleh dari menulis, antara lain :
  •  Mendapatkan uang;
  •  Menulis sebagai terapi, misalnya menulis untuk mencurahkan rasa ketakutan yang mendalam terhadap sesuatu penyakit;
  •  Membebaskan dari deraan batin, dengan menulis akan mendapatkan kembali semangat hidupnya;
  • Menulis dapat menghilangkan emosi dan ketakutan sosial, tulisan yang sedikit membeberkan pengalaman hidup akan berpengaruh baik dapat menurunkan tekanan pada otak dan membangun keseimbangan mental;
  • Menulis dapat mengubah cara berpikir, dengan menulis akan didapatkan pemahaman baru terhadap permasalahan yang sedang dihadapi;
  • Menulis diary, dengan menuliskan curahan hati atau ungkapan hati berpotensi besar dalam penyembuhan ketidakseimbangan emosi;
  • Dengan menulis juga dapat mengatasi trauma di masa lalu. Perasaan-perasaan yang sulit dibahasakan secara verbal, tetapi akan lebih mudah bila dituliskan;
  • Dan sebagainya.
Demikian banyaknya manfaat dari menulis. Menulis bukan sekedar menulis kan? Terlebih lagi menulis dapat dijadikan sebagai sarana terapi diri, menulis sebagai terapi. Tak perlu datang pada psikolog untuk terapi diri. Cukup dengan menuliskan pengalaman pribadi yang traumatis misalnya, maka efek dari aktifitas menulis dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan kondisi kejiwaan membaik.

Jadi bila dirasa perlu, MENULISLAH.

Sunday, February 9, 2014

Sejarah Hari Valentine




Hari Valentine biasa diperingati setiap tanggal 14 Pebruari di berbagai belahan dunia. Begitu juga yang terjadi di Indonesia, meskipun sebagian pihak menolak bahkan mengecam Hari Valentine. Ada baiknya bila kita sejenak mengetahui sejarah dari lahirnya Hari Valentine itu sendiri.

Sejarah ini bermula di Roma pada abad ke-III pada saat kerajaan dipimpin oleh Kaisar Claudius yang terkenal dengan kekejamannya. Kaisar Claudius mempunyai keinginan untuk mempunyai pasukan militer yang besar dengan melibatkan seluruh pria di kerajaannya. 
Keinginan kaisar tersebut tidak didukung oleh rakyatnya. Para pria tidak ingin meninggalkan kekasihnya dan keluarganya, juga tidak ingin terlibat perang.

Namun ambisi kaisar sangat kuat, maka dibuatlah peraturan yaitu dilarang adanya pernikahan. Kaisar berpendapat bila tidak menikah maka para pria akan mau diajak bergabung di kemiliteran. 

Peraturan tersebut ditentang keras oleh seorang pastor bernama Valentinus. Pastor Valentinus tetap menjalankan tugas menikahkan pasangan-pasangan muda secara diam-diam. 
Kaisar Claudius mengetahui pemberontakan tersebut, tetapi Pastor Valentinus tidak takut. Pernikahan tetap dilakukan secara diam-diam di sebuah kapel kecil yang hanya diterangi cahaya lilin. 

Pada suatu malam ketika Pastor Valentinus hendak memberkati sebuah pasangan muda yang akan menikah, Kaisar Claudio menangkapnya dan menjebloskannya ke penjara dengan vonis hukuman mati. 
Di penjara, Pastor Valentinus banyak dikunjungi orang-orang yang mendukung aksinya dengan cara melemparkan bunga dan pesan berisi dukungan di jendela penjara. 
Dukungan yang lebih nyata diberikan oleh seorang gadis, putri si penjaga penjara. Gadis ini percaya akan adanya cinta kasih dan mengembalikan semangat sang pastor. Mereka sering berbicara lama.

Pada akhirnya Pastor Valentinus dihukum mati dengan cara dipenggal kepalanya. Pada hari kematiannya, Pastor Valentinus memberikan sebuah surat kepada gadis, putri si penjaga penjara, dengan tertulis "Dengan Cinta dari Valentine-mu".

Segalanya menjadi berubah berkat surat itu. Mereka menganggap Pastor Valentinus sebagai pejuang cinta. Hingga hari ini setiap tanggal 14 Pebruari diperingati sebagai Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang.

Paus Gelasius meresmikan tanggal 14 Pebruari 496 M  sebagai hari peringatan terhadap Santo Valentinus. Paus Gelasius memasukkan Hari Valentine ke dalam kalender perayaan Gereja Katolik. Namun pada tahun 1969 perayaan tersebut dihapuskan dari kalender gereja dan dinyatakan sebagai tidak memiliki asal muasal yang jelas. Oleh karena itu gereja melarang Valentine's Day atau Hari Valentine dirayakan umatnya. Meskipun demikian sampai sekarang Valentine's Day atau Hari Valentine tetap dirayakan terutama oleh pasangan-pasangan muda baik oleh umat Katolik maupun oleh umat pada umumnya di berbagai belahan bumi.

Inilah sejarah Hari Valentine yang sebenarnya. 

Catatan  :
  • Pastor : Di Indonesia, sebutan ini biasanya digunakan untuk imam di lingkungan Gereja Katolik Roma;
  • Kapel  : gereja kecil;
  • Paus  : Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma di dunia;
  • Santo : Sebutan untuk orang laki-laki kudus (menurut gereja)

Thursday, February 6, 2014

Menulis Dengan Gamang



Entah kenapa akhir-akhir ini pikiranku seolah buntu untuk menulis. Benar-benar kehilangan ide. Betapa begitu banyak yang ingin kutuliskan namun kurasa tak pantas untuk dituliskan. 

Aku menjadi gamang, berdiri kaku tanpa langkah yang jelas. Padahal ide-ide kreatif itu meluap-luap ingin dimuntahkan, tetapi tak boleh. Aku harus lebih hati-hati lagi dalam menulis, setelah beberapa waktu lalu ada beberapa orang yang merasa tersinggung atas tulisan-tulisanku yang sangat jujur apa adanya. 

Memang waktu itu tanpa tedeng aling-aling kumuntahkan hampir semua uneg-unegku karena aku merasa tak tahan lagi dengan semua kejadian yang menimpaku. Ancaman bahwa aku akan diperkarakan atas nama pencemaran nama baik membuat hatiku ciut. 

Kejujuran yang murni tak bisa diterima oleh manusia pada umumnya. Kejujuran mestinya diselubungi kain putih halus hingga kejujuran menjadi bias. 
Alangkah mirisnya bila kejujuran dipermasalahkan. 
Haruskah aku hidup penuh kepura-puraan? 

Aku ingin segera bebas lepas dari semua himpitan dan deraan ini. Aku ingin bebas mengungkapkan semua perasaanku, tapi bisakah? Bisa, tentu saja namun ada semacam tali yang mengikat jari –jemariku agar tak secara liar bermain di atas tuts keyboard. Ada semacam rem agar jari-jemariku tidak bergerak dengan liarnya. Rem itu bernama ketakutan. 

Menulis tak lagi bebas sebebas terbangnya burung merpati. Aku merasa menulis dalam kungkungan. Perasaan yang ada di dalam hati itu tidak boleh dituliskan secara telanjang. Bahasa-bahasa kiasan pun masih bisa dimengerti, atau malah salah dimengerti? 

Biar segala perasaan kusimpan saja sendiri. Tapi bukankah menulis menjadi semacam terapi bagi diriku? 
Bukankah kita akan menjadi lega setelah mencurahkan kegelisahan? Tak semua bisa menerima, terutama yang merasa tersentil bahkan tanpa sengaja. 
Bukankah menulis juga dapat membebaskan diri dari deraan batin? Menulis juga dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Ada yang bilang begitu sih. 

Baik yang tersentil karena menjadi penyebab kebahagiaan, terlebih menjadi penyebab penderitaanan, tak semua bisa menerima. Hidup memang aneh.