Rose is love

Mawar identik dengan cinta karena mawar bisa mengungkapkan betapa indahnya cinta, betapa romantisnya cinta.

Wanita

Wanita ibarat kelembutan yang rapuh, namun wanita memiliki kekuatan yang dasyat tak terkira.

Solo

Solo atau Surakarta merupakan kota eks karesidenan di Jawa Tengah. Solo adalah kota yang sangat berkembang tak kalah bersaing dengan kota-kota lain di Indonesia.

Embun Pagi

Embun menetes tiap pagi hari, menyentuh dedaunan, bunga-bunga, dan segala permukaan di bumi. Embun sungguh menyejukkan hati kita, membeningkan pikiran kita.

Kucing

Kucing adalah hewan yang paling menyenangkan. Tingkah polahnya yang lucu bisa menghalau galau dan menggantikannya dengan senyum bahkan tawa.

Monday, August 24, 2015

Waspadai Penipuan di ATM

Waspadai Penipuan di ATM

Aku baru menyadari ada sebuah sms pesanan yang masuk, sms itu dikirim pukul 11.00 lebih. Aku membuka sms itu pukul 2.30 lewat tengah malam. Langsung aku balas sms tersebut. Tapi setelah aku baca sms lagi ternyata aku disuruh membalas sms ke nomor yang lain, dan aku juga membalas ke nomor lain tersebut. 

Tadi malam aku memang lembur mengganti tampilan blog hingga membuatku asyik. Aku masih sempatkan menyeterika seragam Dinda yang akan dipakai keesokan harinya, hari Senin. Setelah itu barulah aku menghempaskan badanku ke tempat tidur dan menyadari ada sms pesanan tersebut. 

Begitu aku selesai balas sms, calon pembeli itu langsung menelponku. Suaranya renyah, enak di telinga, Nampak dari logatnya seperti bukan orang Jawa. Orang Batakkah? Dia akhirnya memesan 18 kasur kucing dan sebuah kandang lipat. Total Rp. 740.000,- tapi dia bulatkan menjadi Rp 750.000,- Wow! Adakah pembeli sebaik itu? Dia juga sempat mencandaiku tentang aku yang “sendiri”. Dia juga tahu kalo aku punya anak. Mungkin saja dia memang kasihan sama aku. Mungkinkah dia teman dari si dia? Dia bilang dari Surabaya. Dan, pesanan akan diambil oleh adiknya karena dia sedang berada di luar kota. Dia juga akan membuka pet shop lagi. Bila demikian dia akan menjadi pelangganku yang potensial. 

Pesanan akan diambil oleh adiknya dua hari lagi. Tapi bukankah dua hari lagi bukan hari libur? Pikiranku saling merangkai sana sini. Mungkinkah si dia yag akan datang mengambil pesanan? Oh bila demikian aku harus membereskan rumah yang terkadang berantakan. Dua hari lagi? Pastilah pesanan sudah siap diambil. Aku berencana membeli beberapa kandang lagi, siapa tahu akan dibelinya juga. Dan, yang lebih penting lagi akan bertemu si dia. Olala. 

Aku sedang sibuk menggunting busa untuk kasur kucing ketika ada telpon masuk. Orang itu bilang bahwa dia sudah transfer uang muka Rp. 500.000,- Aku tidak minta DP ini tapi dia tetap transfer. Dia meminta aku segera cek transferannya itu. Aku buru-buru mandi karena suaranya terdengar khawatir. Dia minta aku segera telpon dia begitu sampai atm. Aku langsung ke atm Mandiri terdekat. Setelah aku cek ternyata transferannya belum masuk. 

Aku baru tadi pagi melapor ke Mandiri kalau aku lupa username dan password internet banking, maklum lama tak dipakai. Pihak Mandiri baru menghapus internet bankingku namun butuh waktu dua hari untuk mendaftar lagi. Sementara aku kelupaan tentang minta sms banking.

Aku keluar dari atm dan menjauhi pom bensin untuk menelponnya. Aku katakana bahwa uang belum masuk. Dia telpon aku dan meyakinkan bahwa dia sudah transfer beneran. Yang mengherankanku adalah bahwa suaranya berbeda dengan suara yang tadi malam. Kemudian dia menelponku menyuruhku menunggu sementara dia telpon Hallo BCA untuk complain. Begitu tersambung ke BCA, terdengar suara wanita dari Hallo BCA kemudian suara pria. Pria ini juga berbicara denganku dan akan membantu supaya transferan masuk ke rekeningku. Lho bukankah BCA itu bank terbaik di Indonesia, mengapa caranya seperti ini? Bukankah begitu transfer maka uang akan beralih ke rekening tujuan? 

Kemudian aku disuruh masuk lagi ke atm dengan HP masih tersambung. Aku turuti kemauannya. Namun ketika aku disuruh memencet beberapa nomor layaknya transfer uang, aku berhenti. Ini adalah bentuk penipuan. Aku keluar atm dan pulang. Sepanjang perjalanan pulang terdengar deringan di HPku, aku biarkan saja. 

Sesampai di rumah dia masih telpon aku, dia minta nomor rekening bank yang lain untuk transfer lagi. Katanya Hallo BCA minta demikian, tapi menurutku tidak demikian. Aku katakan tak ada nomor rekening lain. Anehnya di saat dia telpon, di suara latar terdengar suara pria yang lain tadi berbicara yang sama seperti denganku tadi, masih tentang rekening bank. Aku semakin yakin ini adalah bentuk penipuan. 

Beberapa kali dia miscall, biar sajalah. Ini penipuan yang mungkin saja ditujukan pada orang-orang yang punya online shop sepertiku. Modusnya adalah memesan barang, tapi berakhir menipu. 

Jadi solusinya bagi para pemilik online shop menurutku adalah : 
1. Pembayaran dilakukan melalui pihak ketiga seperti Tokopedia; 
2. Bila transaksi melalui facebook atao bbm maka mintalah dikirim bukti pembayarannya;
3. Bila melakukan COD, maka ada uang baru barang diserahkan. 

Yang harus diwaspadai adalah : 
1. Waspadalah terhadap bentuk-bentuk penipuan dari calon pembeli online shop; 
2. Waspadalah terhadap berbagai penipuan di dalam ruang ATM yang dikendalikan oleh orang luar lewat HP.

Friday, August 21, 2015

Bukankah Pak Sabar Sudah Pergi?

Bukankah Pak Sabar Sudah Pergi?

Kata “sabar” sering terdengar sewaktu seseorang mendapatkan musibah atau kesedihan atau kegagalan. Benarkah” sabar” adalah sikap yang tepat untuk menghadapinya? Menurutku “sabar” hanya akan melemahkan. Harusnya bila seseorang sedang bermasalah, sedih atau gagal, nasehatnya bukan menyuruh bersabar tetapi beri dukungan dengan kalimat yang lain yang lebih menyemangati. 

Orang yang sedang down terkadang hanya membutuhkan telinga untuk mendengar, bukannya mulut untuk menasehati. Apalagi bila yang diucapkan adalah kata “sabar”. Tak berarti apa-apa. Nasehat “sabar” hanya keluar dari mulut orang yang tak mengerti permasalahan atau yang asal bicara. Kata “sabar” itu melemahkan, tidak membangkitkan. 

Bila menghadapi orang yang sedang merasa down ada baiknya memberi nasehat yang lebih membangkitkan semangat hidupnya, misalnya “ Coba upayakan dengan cara lain”, “Sudah, relakan saja”, Terima saja kenyataan yang sementara ini, ini ujian buatmu”, “Percayalah keadaan gak akan seperti ini terus”, “Kalo usahamu semakin giat kesuksesan akan semakin dekat”, dsb. 

Nasehat "sabar" hanya pantas dikatakan kepada orang-orang yang sedang bertengkar, berkelahi, saling bermusuhan, dsb.

Aku bukan penasehat juga, tetapi telingaku sangat tidak suka dengan nasehat untuk bersabar. Hal itu hanya akan melemahkan saja. Ini menurutku lho. Bagaimana menurutmu?

Thursday, August 20, 2015

Kangen Yang Sederhana

Kangen Yang Sederhana

Semalam aku ingat kamu …. 
Tangan kutangkupkan di depan dada seolah sedang memelukmu 
Aku mengenakan selimut hangat seolah kamulah yang memelukmu 

Mengapa selalu ada ingatanku ke kamu? 
Sejauh ini kita belum pernah sekalipun berjumpa 
Tentang wajahmu, perawakanmu, gaya bicaramu hanya kuangan-angan 

Tolong aku … 
Mengapa tak bisa lepaskanmu dari hatiku dari pikiranku? 
Sampai kapan aku tersiksa begini rupa? 

Kangen adalah kata yang tepat 
Kangen melukiskan dalamnya rasaku ke kamu 
Kapan kamu obati rasa kangenku?

Tuesday, August 18, 2015

Menjalankan Usaha

Menjalankan Usaha

Akhir-akhir ini aku merasa dikejar-kejar oleh sang waktu. Sudah seharusnya aku berada di zona aman dan nyaman, tapi ini? Owh! Aku masih berjuang memperjuangkan hidupku. 
Usaha baru juga masih kemarin sore, namun udah ada yang beli. Lumayan sebenarnya karena usaha ini tergolong masih baru aja dijalankan. Tapi eh tapi harusnya aku udah berlari dalam perjalanan bisnisku. Nyatanya aku masih berjalan pelan-pelan. Tapi jika demikian sepertinya aku kagak bersyukur. Aku bersyukur kok. Cuman aku banyak membandingkan diriku dengan teman-teman sebayaku sekuliahan dulu yang udah pada sukses manis. 

Setelah kupikir dan kupikir tentunya teman-temanku dulu yang sekarang belum sukses kemungkinan juga akan menyembunyikan dirinya, malu. Ah sudahlah. Bila kebanyakan berpikir malah aku menjadi kurang fokus di usaha. Sekarang aku konsentrasikan pikiranku ke usaha, tapi …. Ternyata ada aja yang masih mengganggu pikiranku, lebih tepatnya mengganggu hatiku. Gak usah galau lagi ah. Kerja dan kerja yang professional, itu lebih baik. Meskipun ini berupa usaha sendiri tetap dibutuhkan sikap professional. 

Berbagai kursus online maupun offline aku ikuti, semua ini demi kemajuan hidupku. Maklumlah aku belum memiliki segala yang aku inginkan. Dulu pernah kumiliki tetapi sekarang sudah musnah. Dengan demikian aku harus bisa mendapatkannya kembali, maksudku membeli lagi.

Mauku usaha ini berjalan lancer, sukses dan menghasilkan banyak uang. Semoga.

Monday, August 17, 2015

Menunggu

Menunggu

Sekilas terlihat ada yang sedang membaca tulisanku berjdul "Jadilah Yang Kau Mampu" dan "Maafkan Aku". Kembali aku membuka kedua postinganku tersebut. Airmataku menetes deras. Beginikah maumu? Seandainya yang membuka adalah kamu.

Aku memang belum menjadi apa-apa seperti yang kuinginkan. Aku masih merintis usaha baruku yang sudah berjalan sejak akhir bulan lalu. Sangatlah jauh penghasilanku dibandingkan dengan penghasilanmu sekarang. Aku sedang berusaha mensejajarkan diriku dengan dirimu, bisakah?

Akupun merasa belum menjadi apa-apa selama ini. Terlalu banyak kendala dalam perjalanan hidupku. Haruskah aku selalu menyalahkan orang lain? Aku saja yang tak bisa tegas terhadap bujuk rayu orang lain terhadapku. Terlalu mudah bagiku merasa jatuh kasihan. Pada akhirnya akulah yang menjadi kerepotan dan sakit hati. Terlalu sering aku diperlakukan seperti ini. Aku gak tegas terhadap mereka yang hanya ingin memanfaatkanku semata. Kukira dengan menolong orang lain, maka aku akan mendapatkan saudara. Lho? Bukankah mereka sudah memiliki banyak saudara?

Terlalu banyak kekecewaan dalam hidupku. Apa lagi yang harus kuperbuat, semua telah lewat. Hanya rasa belas kasih mereka saja yang kuharapkan dan juga terutama kasih Tuhan. Aku yang selama ini banyak mengalah terhadap orang lain termasuk mantanku, merasa dimanfaatkan saja. Kewajibannya pun belum dilunasinya padahal aku sangat mengharapkan uang itu. Duh!

Lalu apa ya hubungannya dengan kedua postingan di atas? Yang pertama, aku merasa masih harus memperjuangkan hidupku. Gak cuma seperti ini sajalah hidupku, banyak cita-citaku yang belum kesampaian. Yang kedua, aku merasa dicampakkan begitu saja, diabaikan begitu saja, dilepaskan begitu saja. Mungkin saja karena aku belum menjadi siapa-siapa. Ah kasihannya diriku dan terutama hatiku.

Kenapa ya aku selalu mencintai seseorang secara total? Barangkali ini salahku semata. Tak mudah pindah ke lain hati adalah kelemahanku. Aku terlalu setia, itu saja. Bagaimana ya cara agar mudah jatuh cinta, mudah berganti-ganti pasangan? Barangkali dengan demikian maka aku akan lebih mudah menikmati hidup. Menganggap hidup ringan seringan angin yang berlalu. Kok bisa ya?

Terlalu lama menunggunya yang janji datang. Entah kapan ...
Bukankah hidup terlalu pendek untuk menunggu? Aku masih menunggunya. Gile bener ...